10 Tips Merawat Kucing Flu

Kucing saya, Kendi, sempat menderita flu kucing selama hampir sebulan. Kondisinya sangat memprihatinkan, hidung ingusan, mata belekkan, dan nafsu makan berkurang. Hal tersebut membuat tubuhnya semakin kurus. Belum jelas apakah penyakit ini ditularkan oleh virus atau bakteri. Perawatan telaten dan hiburan yang cukup dapat menyembuhkan penyakit ini serta memulihkan kondisinya tanpa dibawa ke dokter hewan / veterinary. Untuk mengembalikan tubuh kurusnya menjadi kondisi gemuk kembali saya masih belum berhasil, tapi mungkin perlu waktu lebih untuk itu.

Berikut ini adalah cara merawat sendiri kucing yang terkena penyakit flu versi saya:

1. Jangan sering-sering dimandikan. Mandikan kucing sakit apabila nafsu makannya mulai kembali rakus, kondisi tubuhnya terlihat fit, atau baunya sedang tidak sedap, paling tidak seminggu sekali.
2. Jemur kucing tiap jam 8 – 9 pagi selama kurang lebih 10 menit. Paparan sinar matahari pagi dapat membantu membunuh bakteri atau kuman-kuman. Kucing yang flu akan bersin-bersin apabila terkena paparan sinar matahari, maka biarkan hal tersebut. Lap ingus yang meleleh/keluar/discharge dalam proses penjemuran kucing ini.
3. Selalu membersihkan kotoran baik ingus ataupun belek pada kucing. Gunakan tisu atau cotton bud. Tisu dapat diberi air hangat atau baby oil untuk membersihkan ingus atau belek yang terlanjur berkerak.
4. Suplai terus gel bervitamin (Nutrigel) kalau susah makan. Jejali gel pakai jari sambil menahan mulut dan leher kucing dengan lembut agar tidak kabur.
5. Jejali makanan kalau sudah terpaksa agar masuk ke dalam mulutnya. Gunakan teori pemancingan dengan air rebusan ikan atau ayam (kaldu ikan atau kaldu ayam). Setelah air rebusan diminum, biasanya si kucing akhirnya mau makan ikan atau ayamnya juga.
6. Sering dielus dan disayang-sayang minimal sejam sekali.
7. Pada kondisi terlemah, biasanya kucing bisa kencing atau berak di lantai / sejenis kain / plastik sembarangan.  Bersihkan dengan ikhlas. Lap dan tuangkan disinfectant serta pengharum ruangan. Sentil kucing sekali atau maksimal tiga kali pada telinganya. Setelah itu sayang-sayang lagi.
8. Saya sarankan jangan dikasih antibiotik atau obat flu manusia. Kalau sudah urusan obat tanyakan pada ahlinya. Penggunaan madu, currcuma, minyak ikan, dan gula merah, dapat digunakan untuk membantu efek gel dalam memulihkan kondisi.
9. Jangan ganggu tidurnya. Kalau terpaksa membangunkan karena membersihkan ingusnya yang meler, lakukan tiap sejam sekali. Selimuti kucing dan taruh ditempat hangat. Gunakan bantuan lampu incandescent (Pijar/bohlam) atau fluorescent (Neon/CFL) untuk menghangatkan suhu sekitar kucing. Jangan gunakan lampu LED karena kurang ampuh (disipasi panasnya kurang).
10. Ajak makan bareng saudaranya agar tercipta situasi berebutan makanan. Kondisi kompetisi makan ini bisa membuat nafsu makannya jadi rakus (kalau sudah mulai pulih).

Lakukan terus sampai ingus kucing (ingus berwarna kuning) sudah tidak keluar, nafasnya sudah lancar, dan gerakannya terhadap makanan sangat gesit dan rakus. Mudah-mudahan versi saya merawat kucing sakit flu ini bisa jadi referensi bagi yang membutuhkan. (Dimas)